BAB
I
PENDAHULUAN
Kebun
Percobaan Cipaku (KP Cipaku adalah kebun percobaan dari Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat). Tugas Kebun Percobaan Cipaku
menyiapkan bahan untuk penelitian, pengkajian, perakitan teknologi tepat guna,
penyampaian paket teknologi, pelayanan teknik dan melaksanakan perawatan,
pelestarian dan karakterisasi koleksi plasma nutfah buah-buahan.
Sebelumnya Kebun
Percobaan Cipaku adalah Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian
Cipaku yang merupakan kebun percobaan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Jawa Barat.
Lokasi Dan
Iklim
Kebun
Percobaan Cipaku dengan luas lahan 3,5 Hektar berlokasi dikelurahan Cipaku,
Bogor Selatan Kota Bogor. Jenis tanah laktosal, tinggi tempat 220 m.dpl dengan
curah hujan rata-rata 2600 mm, suhu berkisar
antara 200 C – 300 C dan kembaban nisbi 60% - 80%.
Dengan
demikian Kebun Percobaan Cipaku adalah merupakan lahan kering beriklim dengan
ketinggian sedang. Untuk mencapai lokasi dari terminal Baranangsiang dengan
angkot nomor 06 Ciheuleut atau nomor 13 Bantarkemang sampai depan Museum
Zoology atau Jalan Lawing Sekateng,
kemudian naik angkot nomor 04 Ranca Maya turun didepan kantor Balai Desa
Cipaku / PAM Cipaku lihat peta lokasi.
Tugas Dan
Fungsi
Kebun
Percobaan Cipaku adalah sebagai pelaksana teknis dari BPTP Jawa Barat yang
bertanggungjawab langsung kepada Kepala BPTP Jawa Barat.
Tugas
dan fungsinya adalah sebagai berikut:
-
Menyiapkan bahan pelaksanaan penelitian
komoditas buah-buahan
-
Menyiapkan bahan pengujian perakitan
teknologi tepat guna untuk komoditas buah-buahan.
-
Menyiapkan bahan dalam rangka
penyampaian paket teknologi hasil pengujian dan perakitan komoditas buah-buahan
sebagai materi penyuluhan pertanian.
-
Menyiapkan bahan pelayanan teknik
kegiatan pengkajian komoditas buah-buahan.
-
Melaksanakan perawatan, pelestarian dan
pemanfaatan koleksi plasma nutfah buah-buahan.
Dalam hal ini KP Cipaku berfungsi
sebagai berikut:
a) Melaksanakan
perawatan, pelestarian dan pemanfaatan koleksi plasma nutfah buah-buahan untuk
menghindari kemungkinan menyebarnya penyakit yang etrbawa dari luar.
b) Memperbanyak
bibit hasil pengumpulan (Eksplorasi) plasma nutfah buah-buahan untuk
menghindari ek situ di KP Cipaku.
c) Menyediakan
bibit/mata temple untuk pembentukan pohon induk di balai-balai di Indonesia.
.........................................................................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Koleksi Plasma
Nutfah Dan Pemanfaatananya
Jumlah
koleksi plasma nutfah buah-buahan ada 40 komoditas, yang terdiri dari 188
kultivar dan berjumlah 714 pohon/rumpun.
Table
1. Koleksi Plasma Nutfah Buah-Buahan Tahun 2010.
No.
|
Komoditas
|
Jumlah Kultivar
|
Jumlah Tanaman
|
1
|
Alkesa
|
1
|
1
|
2
|
Alpukat
|
1
|
9
|
3
|
Basia
|
2
|
2
|
4
|
Belimbing
|
10
|
70
|
5
|
Belimbing
Wuluh
|
1
|
2
|
6
|
Bisbul
|
1
|
2
|
7
|
Cempedak
|
1
|
1
|
8
|
Cola-Cola
|
1
|
2
|
9
|
Duku
|
6
|
17
|
10
|
Durian
|
48
|
218
|
11
|
Gandaria
|
1
|
2
|
12
|
Jambu
Air
|
9
|
18
|
13
|
Jambu
Biji
|
3
|
3
|
14
|
Jambu
Harman
|
1
|
8
|
15
|
Jambu
Mete
|
1
|
4
|
16
|
Jeruk
|
20
|
113
|
17
|
Kepel
|
1
|
5
|
18
|
Kupa
|
1
|
1
|
19
|
Kranji
|
1
|
1
|
20
|
Kapulasan
|
1
|
8
|
21
|
Leci
|
2
|
10
|
22
|
Lengkeng
|
9
|
15
|
23
|
Mahkota
Dewa
|
1
|
9
|
24
|
Mangga
|
4
|
9
|
25
|
Manggis
|
8
|
29
|
26
|
Matoa
|
2
|
3
|
27
|
Melinjo
|
1
|
17
|
28
|
Menteng
|
1
|
3
|
29
|
Mundu
|
1
|
4
|
30
|
Nam-Nam
|
1
|
2
|
31
|
Nangka
|
4
|
9
|
32
|
Nona
|
1
|
1
|
33
|
Pete
|
1
|
2
|
34
|
Pisang
|
5
|
35
|
35
|
Rambutan
|
24
|
56
|
36
|
Salak
|
2
|
6
|
37
|
Sawo
|
3
|
12
|
38
|
Sawo
Belanda
|
1
|
12
|
39
|
Sirsak
|
2
|
3
|
40
|
Langsat
|
1
|
1
|
Jumlah
|
188
|
714
|
Kultivar
dari plasma nutfah komoditas buah-buahan / unggul dan telah dilepas sebagai
varietas baru diadakan perlabelan pohon induk. Sampai saat ini perlabelan pohon
induk baru pada tanaman durian, rambutan, belimbing, nangka, jambu air dan
manggis. Dari bagian pohon induk tersebut akan digunakan perbanyakan bibit
secara vegetatif agar sifatnya sama seperti
induknya.
Table
2. Pohon induk buah-buahan berlabel di KP Cipaku Bogor Tahun 2010.
No.
|
Komoditas
|
Varietas/ Kultivar
|
No. Pohon Induk
|
Jumlah
|
1
|
Durian
|
Matahari
|
Dr.Z/JBT/1.026/04/2008
|
9
|
Matahari
|
Dr.Z/JBT/1.100/04/2008
|
11
|
||
Sitokong
|
Dr.D/JBT/1.041/04/2008
|
10
|
||
Sitokong
|
Dr.D/JBT/1.001/04/2008
|
1
|
||
Sunan
|
Dr.A/JBT/1.002/04/2008
|
1
|
||
Sunan
|
Dr.B/JBT/1.080/04/2008
1.081
|
2
|
||
Kane
|
Dr.G/JBT/1.065/04/2008
1.079
|
15
|
||
Kane
|
Dr.G/JBT/1.003/04/2008
1.005
|
3
|
||
Otong
|
Dr.F/JBT/1.019/04/2008
1.025
|
7
|
||
Otong
|
Dr.F/JBT/1.051/04/2008
1.054
|
4
|
||
Otong
|
Dr.F/JBT/1.095/04/2008
1.097
|
3
|
||
Otong
|
Dr.F/JBT/1.098/04/2008
1.099
|
2
|
||
Hepi
|
Dr.AA/JBT/1.006/04/2008
|
1
|
||
Hepi
|
Dr.AA/JBT/1.005/04/2008
1.064
|
10
|
||
Sukun
|
Dr.C/JBT/1.007/04/2008
|
1
|
||
Petruk
|
Dr.A/JBT/1.082/04/2008
1.084
|
4
|
||
2
|
Belimbing
|
Dewi
Murni
|
Bm.C/JBT/1.008/04/
2008 1.011
|
4
|
Dewi
Murni
|
Bm.C/JBT/1.111/04/
2008 1.114
|
4
|
||
Simanis
|
Bm.E/JBT/1.086/04/
2008 1.089
|
4
|
||
Simanis
|
Bm.E/JBT/1.118/04/
2008 1.121
|
4
|
||
Dewa
Baru
|
Bm.D/JBT/1.114/04/
2008 1.014
|
4
|
||
Dewa
Baru
|
Bm.D/JBT/1.114/04/
2008 1.017
|
4
|
||
3
|
Rambutan
|
Rapiah
|
Rm.B/JBT/1.015/04/2008
1.117
|
3
|
Binjai
|
Rm.A/JBT/1.035/04/2008
1.040
|
6
|
||
Binjai
|
Rm.A/JBT/1.123/04/2008
1.125
|
3
|
||
Lebak
Bulus
|
Rm.C/JBT/1.018/04/2008
1.117
|
1
|
||
Lebak
Bulus
|
Rm.C/JBT/1.026/04/2008
1.117
|
1
|
||
Garuda
|
Rm.G/JBT/1.127/04/2008
1.117
|
1
|
||
Tankue
|
Rm.K/JBT/1.128/04/2008
1.117
|
1
|
||
4
|
Nangka
|
Sikandel
|
Nk.D/JBT/1.122/04/2008
|
1
|
5
|
Manggis
|
Kaligesing
|
Mi.A/JBT/1.129/042008
|
1
|
6
|
Jambu
Air
|
Citra
|
Ja.B/JBT/1.130/04/2008
1.131
|
2
|
Citra
|
Ja.B/JBT/1.132/04/2008
1.136
|
5
|
||
Jumlah
|
133
|
Dalam
rangka pemanfaatan koleksi plasma nutfah buah-buahan serta melaksanakan tugas
menyiapkan bahan untuk penelitian, pengkajian maupun bahan dalam rangka
penyampaian hasil pengkajian mata entres dari pohon induk yang berlabel dan
menyediakan bibit atau petani lainnya untuk pembuatan bibit berlabel maupun
untuk kebun produksi.
A.
Kegiatan
Observasi
Kegiatan selama Di Kebun Percobaan Cipaku antara
lain:
-
Melihat
berbagai jenis tanaman yang ada di Kebun Percobaan Cipaku
-
Mempelajari
keanekaragaman tanaman yang terdapat di Kebun Percobaan Cipaku
-
Mempelajari
perkembangbiakan pada tanaman yang ada di Kebun Percobaan Cipaku, terutama
dengan cara vegetatif (okulasi, menyambung dan mencangkok)
-
Melakukan
perkembangbiakan pada tanaman (okulasi, menyambung dan mencangkok)
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Mencangkok
Mencangkok adalah suatu teknik perbanyakan tanaman dengan cara
merangsang timbulnya perakaran pada cabang pohon sehingga dapat ditanam sebagai
tanaman baru. Besarnya cabang sebesar
ibu jari sampai pergelangan tangan dewasa.
Jangan mencangkok cabang yang terlalu muda atau terlalu tua karena
cabang terlalu tua akan sukar keluar akarnya dan yang terlalu muda akan mudah
patah serta lambat berbuah.
Panjang dari ujungnya cabang sampai tempat cangkokan 50-100 cm
tergantung besar cabang yang dicangkok.
Alat dan bahan
yang dibutuhkan diantaranya: Tanaman
yang akan dicangkok, misalnya jambu air, jambu biji, mangga, rambutan, dsb;
Tanah yang gembur; pupuk kandang; pisau atau kater yang tajam; gergaji;
pembungkus dari plastik, sabut, atau ijuk; tali raffia; dan kantong plastik
hitam (polybag).
Langkah-langkah
mencangkok:
-
Pilihlah pohon induk sesuai
dengan sifat-sifat yang dikehendaki.
-
Pilihlah cabang pada pohon
induk yang terpilih yang tidak terlalu tua.
-
Kupaslah kulit cabang pada
salah satu buku selebar kira-kira 4 cm.
-
Bersihkanlah kambium yang
terdapat pada cabang yang telah dikupas, dan keringkanlah, untuk tanaman yang
bergetah keringkanlah 3-4 hari.
-
Buatlah adonan tanah dan
pupuk kandang secukupnya.
-
Tempelkanlah adonan itu pada
cabang yang telah dikupas dan bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik.
-
Ikatlah kedua ujung
bungkusan dengan tali.
-
Siramlah cangkokan secara
teratur.
-
Tunggulah sampai akar
berkembang
-
Potonglah cangkokan di bawah
bungkusan bila akar sudah banyak
-
Pindahkanlah cangkokan ke
polibag atau ditanam langsung.
2. Menyambung
Menyambung adalah cara perbanyakan tanaman dengan cara menyambung pucuk
(batang atas) yang berasal dari suatu tanaman induk pada tanaman lain (batang
bawah). Batang ataslah yang akan
memberikan hasil sesuai dengan sifat induk yang diinginkan. Batang bawah hanyalah sebagai tempat untuk
tumbuh dan mengambil makanan dari dalam tanah.
Peralatan
yang dibutuhkan:
Ø Pisau tajam dan bersih (diusahakan yang tipis).
Ø Tali plastik pengikat sambungan.
Ø Kantong plastik es atau plastik tipis untuk penutup.
Ø Gunting pangkas.
Yang perlu
diperhatikan sebelum menyambung:
v Jangan terlalu banyak terkena sinar matahari.
v Jangan menyambung saat hujan.
v Keadaan tempat harus lembab.
Contoh
tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara sambung:
Ø Alpokat.
Ø Duku.
Ø Mangga.
Ø Manggis.
Ø Nangka.
Langkah-langkah
perbanyakan tanaman dengan cara sambungan:
ü Pilihlah tanaman untuk batang atas dengan sifat yang dikehendaki
dan batang bawah. Batang bawah dan batang atas mempunyai ukuran yang sama.
ü Potonglah pucuk untuk batang atas dari pohon induk yang telah
terpilih dan buanglah daunnya sehingga tersisa sepasang daun.
ü Runcingkan bagian bawah batang atas.
ü Potonglah batang bawah pada ketinggian 25 cm di atas permukaan
tanah, dan dibelah di bagian atasnya selebar 2 –3 cm.
ü Masukkan batang atas ke dalam belahan batang bawah
ü Ikatlah sambungan pada bagian atas dan dibungkus dengan sungkup
plastik.
ü Periksalah sambungan sampai 2-3 minggu, bila batang atas masih
segar sambungan berhasil. Pembungkus dan
tali dapat dibuka.
ü Tunggu sampai tanaman siap dipindahkan.
3. Okulasi
Okulasi adalah perkembangbiakan
tumbuhan dengan cara menempelkan bagian kulit batang dari pohon yang kita sudah
ketahui kelebihannya ke pohon baru yang sejenis agar kita dapat menikmati hasil
yang sama dengan tumbuhan yang kita okulasi tersebut.tidak semua tumbuhan dapat
diokulasi, tanaman yang dapat diokulasi dengan baik diantaranya: alpokat,
belimbing, jeruk, manga dan sirsak.
Peralatan yang dibutuhkan:
ü Pisau tajam dan bersih (diusahakan yang tipis).
ü Tali plastik pengikat sambungan.
ü Gunting pangkas.
Langkah-langkah perbanyakan tanaman dengan okulasi adalah:
-
Pilihlah pohon induk sebagai
sumber tunas/batang atas dan tanaman sebagai batang bawah sesuai dengan
sifat-sifat yang dikehendaki.
-
Kupaslah kulit batang bawah
selebar 5-10 cm di atas permukaan tanah, sesuai dengan ukuran mata tunas dari
batang atas.
-
Kupaslah mata tunas dari
batang atas dan tempelkan pada batang yang telah dikupas secepatnya.
-
Ikatlah tempelan mata tunas
pada bagian atas dan bawah dengan tali rafia agar mata tunas menempel dengan
baik .
-
Biarkanlah kira-kira 2 – 3
minggu sampai mata tunas menjadi hijau.
-
Bukalah ikatan bila mata
tunas sudah menjadi hijau.
-
Potong batang bawah di atas
tempelan dan rundukkanlah bila sudah muncul 2 sampai 3 daun.
-
Potonglah batang bawah yang
dirundukkan bila tunas sudah kokoh.
-
Bila batang bawah terdapat
dibedengan, maka hasil okulasi harus dipindahkan ke polibag dan menunggu waktu
yang tepat untuk dipindahkan ke lapangan, tetapi bila batang bawah terdapat di
polibag, maka hanya perlu menunggu sampai hasil okulasi cukup kuat dipindah ke
lapangan.
Saran
Menurut pendapat kami,
Melestarikan tumbuhan sangat penting untuk kebutuhan
makhluk hidup sebagai keseimbangan biologi secara alami.
Cara yang harus kita lakukan dengan mempelajari
perkembangbiakan alami dan buatan. Salah satu caranya dengan vegetative buatan
yang telah kami pelajari dari observasi di Kebun Hortikultura BPPTP Jawa Barat,
Jalan Cipaku Bogor.
Dengan melakukan atau mempraktekan tumbuhan seperti
mencangkok, stek (menyambung) dan okulasi.
Dengan ini bertujuan guru dituntut harus
kreatif dan pintar dalam proses belajar mengajar, supaya pembelajaran diluar
maupun didalam kelas tetap efektif dan menjadi aktif serta berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar